Friday, April 6, 2012

Raging Bulls:
Luol Deng Menjawab Kritik

By Rangga Sobiran, KeepItNBA contributor




Pagi ini Chicago Bulls berhasil menundukkan Boston Celtics dengan skor 96-83; dan dibalik kemenangan itu ada sosok Luol Deng. Sehebat apakah permainan Luol Deng pada kemenangan Bulls pagi ini? Let me tell you what he did:

Luol Deng mengakhiri babak ke tiga dengan statistik field goal buruk 3-13, pada babak ke empat, Deng yang biasanya bermain pasif menunggu operan, kali ini aktif menjadi creator serangan mengisi peran yang ditinggalkan Derrick Rose. Deng did it all, Deng berhasil mencetak angka melalui pergerakan tanpa bola, Deng berkali-kali score off the dribble terhadap Paul Pierce, dan Deng juga menunjukkan ketenangan dalam mengambil keputusan dengan assist yang berakhir pada easy baskets dari Gibson dan Boozer. Deng mencetak 12 points dan 2 assists di babak ke empat; termasuk 8 points dalam 4 Bulls possession berturut-turut. Luol Deng seperti bertukar badan dengan Paul Pierce. Pierce sendiri tidak memiliki jawaban atas permainan Deng.

Let me also tell you why I highlight his performance this morning: Luol Deng, tiga musim yang lalu setelah menandatangani long term multimillion dollar contract, sempat menjadi pemain yang menjadi sasaran kritik paling pedas dari fans dan media Chicago Bulls. Alasannya, Deng dianggap terlalu "soft" karena sering absen karena cedera dan sering “hilang” di babak ke empat atau saat genting; termasuk saat playoff babak Eastern Conference Final tahun lalu melawan Miami Heat. Kritik juga diarahkan pada ketidakmampuan Deng menjadi creator serangan layaknya All-Star Small Forward lain seperti Carmelo Anthony. Sepertinya tahun ini Deng termotivasi ingin menjawab kritikan media mengenai image soft dan kecenderungan menghilang di babak ke empat; Deng saat ini bermain dengan cedera pergelangan tangan kiri yang kemungkinan membutuhkan surgery di akhir musim untuk pemulihan; selain itu sejak pertandingan Bulls pertama di awal musim melawan Los Angeles Lakers, Deng melakukan key defensive plays terhadap Kobe Bryant yang akhirnya berakir dengan game winning shot oleh Derrick Rose; Deng juga berhasil memasukkan game winning basket saat Bulls menundukkan Toronto Raptors 25 Maret lalu. Evolusi perkembangan permainan Deng adalah satu dari beberapa improvement yang diharapkan dapat mendorong Bulls ke posisi tertinggi, juara NBA 2012. Improvement lain termasuk perkembangan Derrick Rose sebagai leader, semakin kuatnya team chemistry, perkembangan John Lucas III dan masuknya Rip Hamilton (walaupun masih belum pulih dari cedera).

Catatan lain:
Di saat kritik mulai mengatakan bahwa keajaiban Chicago Bulls tanpa Derrick Rose sudah berakhir setelah Bulls untuk pertama kalinya di musim ini mengalami kekalahan dua pertandingan berturut-turut oleh Oklahoma City Thunders dan Houston Rockets beberapa hari yang lalu, tim asuhan Tom Thibodeau ini berhasil menjawab kritik dengan kemenangan atas Boston Celtics, tim yang sedang panas (7-3 dalam 10 games terakhir) dan baru saja menyalip Philadelphia 76ers sebagai pemipin Atlantic division. Dengan kemenangan ini Bulls juga sekaligus menegaskan bahwa rekor terbaik NBA yang mereka miliki saat ini (43-13 overall, 15-7 tanpa Derrick Rose), bukanlah suatu kebetulan.

No comments:

Post a Comment