Sunday, April 29, 2012

Catatan Playoff Keep It NBA:
First Round Preview | Boston Celtics vs. Atlanta Hawks

By Rangga Sobiran, KeepItNBA contributor




Boston Celtics


Overall W/L Record: 39 – 27
Rank #1 Atlantic Division
Rank #4 Eastern Conference

Home W/L Record: 24 – 9
Away W/L Record: 15 – 18



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 91.9 (Rank #26)
  • Field Goal Percentage: 0.469 (Rank #5)
  • 3-Point Made Per Game: 5.5 (Rank #21)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.367 (Rank #7)
  • Free Throws Made Per Game: 15.4 (Rank #24)
  • Free Throws Percentage: 0.778 (Rank #5)
  • Opponents Points Per Game: 89.3 (Rank #2)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.419 (Rank #1)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 5.2 (Rank #2)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.308 (Rank #1)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 17.2 (Rank #18)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Rajon Rondo - 36.5 minutes
  • Points Per Game: Paul Pierce - 19.4 points
  • Rebounds Per Game: Kevin Garnett - 8.2 rebounds
  • Assists Per Game:  Rajon Rondo  - 11.7 assists
  • Blocks Per Game: Greg Stiemsma - 1.6 blocks
  • Steals Per Game: Rajon Rondo - 1.8 steals
  • Field Goal Percentage: Kevin Garnett - 0.503
  • 3-Point Percentage: Ray Allen - 0.453

Notable Strength:

Kualitas yang paling menonjol dari permainan Boston Celtics adalah defense; Celtics mengakhiri musim ini dengan Opposing Team Field Goal Percentage (.421) dan Opposing Team 3PT Field Goal Percentage (.308) terendah. Kedua statistik tersebut menunjukkan bahwa Celtics adalah tim terbaik dalam melakukan pressure defense dan mampu menekan persentase tembakan lawan hingga sangat rendah baik itu tembakan dua angka maupun tiga angka.

Notable Weakness:

Celtics adalah tim paling lemah dalam hal rebounding pada playoff tahun ini; Team Rebound Per Game (39.7), terendah di NBA, jauh dibawah Opposing Team Rebound Per Game (43.1), statistik ini berarti Celtics hampir selalu kalah beradu rebound. Dengan rataan angka offensive rebound terendah di NBA (7.7), Celtics juga kesulitan menciptakan second chance points.


Atlanta Hawks


Overall W/L Record: 40 – 26
Rank #2 Southeast Division
Rank #5 Eastern Conference

Home W/L Record: 23 – 10
Away W/L Record: 17 – 16



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 96.6 (Rank #17)
  • Field Goal Percentage: 0.454 (Rank #11)
  • 3-Point Made Per Game: 7.5 (Rank #8)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.370 (Rank #5)
  • Free Throw Made Per Game: 15.5 (Rank #23)
  • Free Throw Percentage: 0.740 (Rank #23)
  • Opponents Points Per Game: 93.2 (Rank #6)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.444 (Rank #13)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 5.9 (Rank #5)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.344 (Rank #10)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 15.1 (Rank #4)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Joe Johnson - 35.2 minutes
  • Points Per Game: Joe Johnson - 18.8 points
  • Rebounds Per Game: Josh Smith - 9.6 rebounds
  • Assists Per Game: Jeff Teague - 4.9 assists
  • Blocks Per Game: Josh Smith - 1.7 blocks
  • Steals Per Game: Jeff Teague - 1.6 steals
  • Field Goal Percentage: Jeff Teague - 0.477
  • 3-Point Percentage: Willie Green - 0.443

Notable Strength:

Atlanta Hawks banyak memenangkan pertandingan dengan small lineup yang menempatkan Joe Johnson di posisi small forward dan Josh Smith di posisi power forward dipasangkan dengan Kirk Hinrich pada posisi shooting guard dan Jeff Teague pada posisi point guard; kemampuan menembak 3-point (.371 3-point field goal percentage, peringkat 5 NBA), serta kecepatan dalam meng-convert defensive rebound menjadi fastbreak points (15 fastbreak points per game, peringkat 6 NBA) membuat small lineup yang dimainkan Atlanta Hawks sangat efektif.

Notable Weakness:

berita terakhir ada kemungkinan Al Horford akan kembali bergabung dengan tim untuk menghadapi playoff. Tetapi walaupun jadi bergabung, Horford kemungkinan belum seratus persen pulih dan hanya bisa diandalkan sekitar 20-25 menit per pertandingan. Tanpa Horford, kelemahan terbesar Hawks adalah kurangnya low post player yang mumpuni; Hawks hanya dapat menurunkan rotasi Zaza Pachulia, rookie Ivan Johnson, dan dua pemain veteran Jason Collins dan Erick Dampier. Rotasi ini tidak dapat diandalkan untuk mengungguli kebanyakan frountcourt rotation lawan saat Playoff.

Match-up Analysis

Regular Season Series (Boston Celtics 2 – Atlanta Hawks 1)
  • Game 1: Boston Celtics 79 – Atlanta Hawks 76
  • Game 2: Atlanta Hawks 86 – Boston Celtics 88
  • Game 3:  Boston Celtics 92 –  Atlanta Hawks 97


Point Guard: pengalaman bermain bersama the Big-3 dibawah arahan Coach Doc Rivers selama lima tahun ditambah dengan kemampuan natural sebagai pengatur serangan berhasil mendongkrak Rajon Rondo (12.1 points, 4.9 rebounds, 11.6 assists, 1.8 steals) masuk ke jajaran elit point guard NBA; pemain serba bisa ini adalah NBA leader dalam kategori assist dan triple double (6). Selain itu Rondo juga merupakan salah satu perimeter defender terbaik di NBA dengan predikat All-NBA Defensive First Team dua tahun berturut-turut. Tetapi Rondo tidak luput dari kritik, kelemahan Rondo yang sering menjadi sasaran kritik adalah terbatasnya kemampuan shooting (.244 3-point field goal percentage, .597 free throw percentage). Jeff Teague (12.5 points, 2.4 rebounds, 4.9 assists, 1.6 steals) akan memberikan Rondo banyak tekanan dengan kemampuannya mencetak angka melalui penetrasi. Tetapi sebagaimana layaknya pemain muda, masih banyak kelemahan Teague yang perlu dibenahi seperti kemampuan mengatur serangan dan bertahan secara efektif. Rondo dengan pengalaman dan kemampuannya memberikan impact di segala fase permainan baik offense maupun defense akan lebih banyak mengontrol permainan.
Keunggulan: Celtics

Shooting Guard: Saat ini belum ada klarifikasi mengenai siapa di antara Avery Bradley dan Ray Allen yang akan dimainkan sebagai starting shooting guard. Bradley (12.3 points, 3.0 rebounds, 2.0 assists, sebagai starter), adalah combo guard yang handal dalam mencetak angka melalui gerakan cutting to the basket. Selain itu, didukung dengan kemampuan atletik dan body frame yang kokoh, Bradley juga mulai diperhitungkan sebagai lockdown defender; puncaknya adalah saat Bradley berhasil mematikan permainan Dwyane Wade saat Miami Heat bertandang ke Boston, 1 April lalu. Bradley juga menunjukkan improvement dalam melakukan tembakan 3-point; sekaligus menjawab kritik pengamat NBA yang mengatakan bahwa Bradley tidak dapat diandalkan sebagai shooter. Sebaliknya kemampuan Ray Allen (14.2 points, 2.3 3-point field goal per game, .453 3-point field goal percentage) dalam melakukan tembakan jarak jauh tidak perlu dipertanyakan lagi. Defender akan direpotkan dengan keahlian Allen melakukan pergerakan tanpa bola dan menggunakan screen untuk menciptakan jarak dengan lawan untuk meluncurkan tembakan. Yang masih menjadi tanda tanya seputar Ray Allen adalah seberapa cepat Allen bisa kembali ke permainan terbaiknya setelah mengalami cedera ankle kaki kiri yang memaksanya harus absen dari delapan pertandingan terakhir di musim ini. Hawks sepertinya masih akan mempertahankan small lineup yang mereka mainkan di musim reguler, dan posisi starting shooting guard kemungkinan besar akan tetap diisi oleh Kirk Hinrich (7.3 points, 2.4 rebounds, 3.0 assists, sebagai starter). Permainan Hinrich sudah jauh menurun dibandingkan dengan saat masih bersama Chicago Bulls; saat ini Hinrich lebih banyak berperan sebagai spot-up shooter dan sesekali membantu Jeff Teague menjadi fasilitator serangan. Kontribusi Hinrich yang paling berharga adalah dalam membantu pertahanan; Hinrich adalah mantan NBA All-Defensive Second Team dan kemampuannya dalam bertahan masih cukup efektif walaupun mungkin tetap tidak dapat sepenuhnya membendung Allen atau Bradley.
Keunggulan: Celtics

Small Forward: Setelah 14 tahun bersama Celtics, Paul Pierce (19.5 points, 5.3 rebounds, 4.6 assists) masih menjadi pemain yang paling diandalkan dalam urusan mencetak angka terutama di saat-saat genting. Dengan skill level dan basketball IQ yang sangat tinggi, Pierce juga mampu memainkan peran point forward jika dibutuhkan. Melalui Pierce, Celtics memiliki opsi yang dapat diandalkan untuk memainkan isolation offense apabila terjadi match-up mismatchJoe Johnson (18.9 points, 3.7 rebounds, 3.9 assists) digeser ke posisi small forward untuk memaksimalkan small lineup yang diturunkan coach Larry Drew; hasilnya Johnson mampu mencetak lebih banyak angka (20.3 points, sebagai forward) dengan lebih efisien (.489 field goal percentage, .448 3-point field goal percentage, sebagai forward). Sama seperti Pierce, Johnson akan banyak diandalkan untuk mencetak angka melalui isolation play dan pada situasi tertentu akan dimainkan sebagai point forward. Berdasarkan statistik head-to-head match-up antara Johnson dan Pierce di musim reguler, dalam dua kesempatan mereka berhadapan langsung, Johnson masih lebih unggul (19.5 points .415 field goal percentage) dari Pierce (13.5 points .303 field goal percentage); mengingat umur Johnson yang empat tahun lebih muda masuk akal apabila Johnson lebih unggul, terutama dari segi kecepatan saat dijaga Pierce head-to-head. Tetapi, Pierce adalah pemain besar yang selalu mampu meningkatkan permainannya di pertandingan-pertandingan besar melawan pemain-pemain terbaik seperti Kobe Bryant dan LeBron James.
Keunggulan: Celtics

Power Forward: Brandon Bass (12.6 points, 6.1 rebounds) adalah power forward klasik tipe banger yang tidak spektakuler tetapi solid. Bass juga cukup jitu dalam melakukan tembakan medium-range hasil permainan pick-and-pop dengan Rondo atau Pierce. Keahlian Bass yang lain adalah dalam hal melakukan setting screen terutama dalam membantu Ray Allen menciptakan jarak untuk menembak. Gaya permainan Bass yang menitikberatkan pada power memberikan keseimbangan di lini frontcourt Celtics jika dipadukan dengan permainan Kevin Garnett yang bergaya finesseJosh Smith (18.7 points, 9.6 rebounds, 3.9 assists, 1.4 steals, 1.8 blocks) adalah second leading scorer Hawks; tanpa Al Horford, Smith diharapkan untuk tetap agresif dalam berusaha mencetak angka. Kritik yang sering diarahkan kepada Smith adalah ketidakmampuan untuk meningkatkan permainannya di babak Playoff; Smith cenderung lebih sering “menghilang” saat dibutuhkan. Secara skill dan talenta, Josh Smith jauh lebih unggul dari Brandon Bass baik dari segi offense maupun defenseMatch-up ini memberikan Smith kesempatan untuk bersinar dan menjawab kritik.
Keunggulan: Hawks

Center: Kevin Garnett (16.0 points, 8.3 rebounds, 2.9 assists) adalah MVP Celtics di musim ini. Setelah All-Star break, performa permainan Garnett meningkat; beberapa kali Garnett mencetak angka di atas 20 points dan memenangkan pertandingan melawan power forward dan center papan atas seperti Blake Griffin, Kevin Love, Amar’e Stoudemire, Al Jefferson, dan Chris Bosh. Tanpa Al Horford, Hawks tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan match-up ini. Zaza Pachulia (7.8 points, 7.9 rebounds, 1 blocks) tidak akan dapat berbuat banyak selain menjaga Garnett dengan physical defense yang tidak terlalu disukai Garnett.
Keunggulan: Celtics

Bench: Celtics tidak memiliki bench yang deep; selain Ray Allen atau Avery Bradley yang akan dimainkan sebagai sixth-man, Doc Rivers juga akan mengandalkan rookie Greg Stiemsma (2.9 points 1.6 blocks) untuk melapis Garnett dan pemain veteran seperti Keyon Dooling (3.9 points) dan Marquis Daniels (3.2 points) untuk menjaga stabilitas permainan tim. Hawks memiliki bench yang cukup produktif dengan pemain-pemain seperti Marvin Williams (10.2 points, 5.2 rebounds), Willie Green (7.6 points, .436 3-point field goal percentage), rookie Ivan Johnson (6.3 points, 4.0 rebounds) dan mantan NBA scoring leaderTracy McGrady (5.3 points, 2.9 rebounds, 2.1 assists). Banyak yang mengharapkan McGrady dapat membuat kejutan di playoff tahun ini, terutama saat berhadapan dengan bench Celtics yang relatif lemah.
Keunggulan: Hawks

Coaching: Doc Rivers adalah pelatih berpengalaman yang sudah pernah berhasil melatih tim hingga menjadi juara NBA. Selain itu Rivers juga punya chemistry yang sangat bagus dengan para pemain bintangnya seperti Kevin Garnett, Paul Pierce, Ray Allen dan Rajon Rondo. Kelebihan pelatih Larry Drew adalah keberaniannya dalam melakukan perubahan untuk memperbaiki performa tim seperti eksperimennya menggeser Joe Johnson ke posisi small forward yang membuahkan hasil positif di musim ini. Pada Playoff tahun lalu, keputusan Drew untuk memainkan Jeff Teague untuk meng-counter Derrick Rose saat bertemu Chicago Bulls di babak semifinal wilayah Timur adalah keputusan brilian yang berhasil memperpanjang series hingga enam pertandingan. Tetapi kreatifitas Drew kemungkinan tetap akan kesulitan mengalahkan sistem yang sudah dibangun Doc Rivers dengan mantap sejak empat tahun lalu saat Celtics menjadi juara NBA 2008.
Keunggulan: Celtics

Kesimpulan: Dari segi match-up, Celtics lebih unggul dari Hawks termasuk dari segi kepelatihan. Hawks juga tidak dapat sepenuhnya mengkapitalisasi kelemahan Celtics dalam melakukan offensive rebounding dengan absennya Al Horford. Small lineup Hawks yang akan melakukan banyak perimeter shooting harus menghadapi 3-point defense Celtics yang berpredikat terbaik di NBA. Tetapi bukan berarti Celtics akan menang dengan mudah, Hawks akan berusaha bermain dengan tempo cepat, gaya permainan yang kurang cocok dengan profil pemain Celtics yang masih lebih banyak mengandalkan pemain berumur seperti Garnett, Pierce dan Allen. Hawks adalah tim yang memiliki rekor bagus di kandang dan Celtics memiliki rekor pas-pasan saat bertandang; Hawks punya potensi memenangkan dua pertandingan kandang. Paling sedikit Hawks mampu memenangkan satu dari tiga kesempatan bertanding di kandang.

Prediksi
Rangga Sobirankontributor Keep It NBA: Celtics 4-1
Ichank Nasutionkontributor Keep It NBA: Celtics 4-2

No comments:

Post a Comment