Sunday, April 29, 2012

Catatan Playoff Keep It NBA:
First Round Preview | San Antonio Spurs vs. Utah Jazz

By Ichank Nasution, KeepItNBA contributor




San Antonio Spurs


Overall W/L Record: 50 – 16
Rank #1 Southwest Division
Rank #1 Western Conference

Home W/L Record: 28 – 5
Away W/L Record: 22 – 11



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 91.9 (Rank #26)
  • Field Goal Percentage: 0.478 (Rank #1)
  • 3-Point Made Per Game: 8.4 (Rank #2)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.393 (Rank #1)
  • Free Throws Made Per Game: 16.2 (Rank #18)
  • Free Throws Percentage: 0.748 (Rank #19)
  • Opponents Points Per Game: 96.5 (Rank #16)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.452 (Rank #17)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 6.2 (Rank #9)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.353 (Rank #19)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 14.1 (Rank #2)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Tony Parker - 32.0 minutes
  • Points Per Game: Tony Parker - 18.3 points
  • Rebounds Per Game: Tim Duncan - 9.0 rebounds
  • Assists Per Game:  Tony Parker  - 7.7 assists
  • Blocks Per Game: Tim Duncan - 1.5 blocks
  • Steals Per Game: Stephen Jackson - 1.3 steals
  • Field Goal Percentage: DeJuan Blair - 0.534
  • 3-Point Percentage: Danny Green - 0.436

Notable Strength:

San Antonio Spurs dapat dikatakan memiliki offense yang paling mulus di NBA, dilihat dari persentase field goal (#1, .478 field goal percentage), jumlah poin (#2, 103.7 points per game), persentase 3-angka (#1, .393 3-point percentage), jumlah 3-angka (#2, 8.4 3-pointers per game), assist (#4, 23.2 assists per game) dan kedisiplinan menjaga bola (#3, 13.2 turnovers per game).

Pertahanan Spurs pandai menghindari pelanggaran (#10 terendah, 18.7 foul per game) terutama yang berakibat ke tembakan free throw (#2, 18.7 free throw attempt per game) oleh lawan.  Selain itu, lawan Spurs sulit menghasilkan assist (#5 terendah, 19.6 assists per game), steal (7.4 steals per game) dan offensive rebound (#3, 10.3 offensive rebound per game).

Baik bermain di kandang sendiri (#1 terbaik, 28-5) maupun di kandang lawan (#2 terbaik, 22-11), tidak ada kesulitan bagi tim yang mengakhiri musim reguler dengan kemenangan berturut-turut sebanyak 10 game ini.  Spurs hampir tak terkalahkan ketika leading pada halftime dengan rekor menang kalah 41-2, sebuah titik keberhasilan yang cukup crucial bila dibanding dengan rekor menang-kalah ketika trailing di halftime, yaitu 9-13.

Notable Weakness:

Kelemahan Spurs dari offense adalah di garis free throw, dengan persentase tembakan free throw yang relatif rendah (#20, .748 free throw percentage).  Tampaknya Spurs menyadari ini karena tidak terlalu banyak mencari peluang dari free throw (#17, 21.6 free throw attempts per game).

Kekurangan dari sisi atletisme tim Spurs secara keseluruhan terlihat dari minimnya jumlah offensive rebound (#27, 10.4 offensive rebounds per game), dan di dari sisi defense, kurangnya blok (#25, 4.4 blocks per game) dan steal (#20, 7.4 steals per game).


Utah Jazz


Overall W/L Record: 36 – 30
Rank #2 Southeast Division
Rank #8 Western Conference

Home W/L Record: 25 – 8
Away W/L Record: 11 – 22



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 99.7 (Rank #4)
  • Field Goal Percentage: 0.456 (Rank #9)
  • 3-Point Made Per Game: 4.1 (Rank #28)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.323 (Rank #27)
  • Free Throw Made Per Game: 19.1 (Rank #5)
  • Free Throw Percentage: 0.752 (Rank #17)
  • Opponents Points Per Game: 99.0 (Rank #8)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.453 (Rank #20)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 6.5 (Rank #18)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.340 (Rank #8)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 19.7 (Rank #29)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Al Jefferson - 34.0 minutes
  • Points Per Game: Al Jefferson - 19.2 points
  • Rebounds Per Game: Al Jefferson - 9.6 rebounds
  • Assists Per Game: Devin Harris - 5.0 assists
  • Blocks Per Game: Al Jefferson - 1.7 blocks
  • Steals Per Game: Paul Millsap - 1.8 steals
  • Field Goal Percentage: Derrick Favors - 0.499
  • 3-Point Percentage: Devin Harris - 0.362

Notable Strength:

Offense Utah Jazz adalah salah satu yang terbaik di NBA, dilihat dari jumlah poin (#4, 99.7 points per game), persentase field goal (#9, .456 field goal percentage), dan jumlah tembakan free throw (#5, 19.1 free throw makes per game).  Pada bulan April, offense Jazz semakin cemerlang, dimana perolehan rata-rata sebesar 103.7 points per game, menaruh Jazz pada tim pencetak angka terbaik ke-4.

Atletisme Jazz adalah salah satu yang terbaik di NBA terlihat dari jumlah offensive rebounds (#3, 13.1 offensive rebounds per game), total rebounds (#5, 44.2 total rebounds per game) dan blok (#4, 5.8 blocks per game) . Jazz juga cukup bagus dalam mencuri bola (#8, 8.3 steals per game).

Bermain di kandang, Jazz adalah salah satu tim paling dominan, dengan rekor menang-kalah 25-8.

Notable Weakness:

Kelemahan Jazz adalah kurangnya ancaman dari jarak jauh, jumlah tembakan 3-angka yang berhasil dicetak (#3 terendah, 4.1 3-angka per game) dan yang di attempt (#2 terendah, 12.8 per game) serta persentase 3-angka ke-4 terendah (.323).

Dari sisi bertahan, Jazz terlalu banyak melakukan pelanggaran (#2, 21.8 foul per game) sehingga memberikan easy points untuk lawan (#2 terbanyak, 19.7 free throw makes per game).
Jazz mengalami kesulitan ketika bermain di kandang lawan, dengan rekor menang - kalah 11-22.

Match-up Analysis

Regular Season Series (San Antonio Spurs 3 – Utah Jazz 1)
  • Game 1: Utah Jazz 89 – San Antonio Spurs 104
  • Game 2: San Antonio Spurs 106 – Utah Jazz 102
  • Game 3: Utah Jazz 104 –  San Antonio Spurs 114
  • Game 4: San Antonio Spurs 84 – Utah Jazz 91


Point Guard: Sudah tidak dapat dipertanyakan lagi bahwa Tony Parker (18.3 points, 2.9 rebounds, 7.7 assists, 1.0 steals) saat ini adalah pemain terbaik Spurs dan sepantasnya mendapatkan pengakuan sebagai salah satu kandidat MVP NBA.  Kepiawaiannya mem-break down defense lawan melalui kecepatan tinggi serta menghasilkan poin melalui berbagai cara seperti dengan floater yang unstoppable maupun dribble spin yang dahsyat menjadikannya terror untuk tim lawan.  Musim ini Parker tidak saja dipercayai sebagai pencetak angka utama, tetapi juga playmaker yang handal dengan meraih 7.7 assist per game, tertinggi sepanjang karirnya.  Devin Harris, pemain bintang yang didatangkan dari New Jersey musim lalu melalui trade dengan Deron Williams, cukup mengecewakan di musim penuh pertamanya mengenakan jersey Utah Jazz.  Pemain yang dua musim lalu pernah menjadi All-Star ini hanya mencetak rata-rata 11.3 points. Namun di bulan April, Devin Harris tampaknya sedang menemukan permainan lamanya kembali dengan perolehan rata-rata 16.5 points, 5.3 assists dan 2.4 3-pointers.  Sebagai salah satu pemain tertua dan leader di Jazz, Harris cukup piawai dalam mengatur serangan sekaligus mengontrol bola dan rasio assist berbanding turnovernya paling tinggi semasa karirnya (5.0 assist vs. 1.9 turnover).  Kecepatan Tony Parker akan menjadi advantage sepanjang series ini karena Harris akan kesulitan untuk membendung lajunya Parker.
Keunggulan: Spurs

Shooting Guard: Pemain tahun kedua Danny Green (10.3 points, 1.8 3-point field goal per game, .463 3-point field goal percentage sebagai starter) dipasang sebagai starting shooting guard namun akan bermain lebih sedikit dari Manu Ginobili, yang mengawali pertandingan dan half sebagai pemain bench dan akan dipasang pada akhir-akhir pertandingan yang ketat.  Karena cederanya Ginobili di regular season, kesempatan terbuka untuk Green menjadi starter, dan mantan pemain University of North Carolina yang serba bisa ini tidak mengecewakan. Perolehan rata-rata dari Gordon Hayward, pemain tahun kedua ini hanya 11.8 points dengan persentase field goal .456 namun sama halnya dengan Devin Harris, sebulan belakangan ini sedang memanas dan di bulan April perolehan rata-rata Hayward adalah 16.1 points, 1.8 3-pointer, 3.7 rebounds, 3.5 assists dengan persentase field goal .507 dan persentase free throw .875.  Hayward yang berpostur tinggi untuk pemain swingman yaitu 6'9", memiliki basketball IQ yang tinggi dan skill set yang beragam sebagai shooter, slasher dan passer yang handal.  Style bermain Hayward mengingatkan akan pemain yang kemungkinan akan lebih sering dia hadapi di series ini, yaitu Manu Ginobili, hanya saja Ginobili sudah jauh lebih matang daripada Hayward.
Keunggulan: Spurs

Small Forward: Kawhi Leonard (8.6 points, 5.4 rebounds, 1.3 steals sebagai starter) adalah pemain tahun pertama Spurs yang kesempatannya menjadi starter terbuka lebar ketika Richard Jefferson dipindahkan ke Golden State. Leonard adalah pemain yang memiliki size yang bagus untuk swingman dan wingspan yang panjang, sehingga dapat diandalkan sebagai defensive role player di starting lineup. Dengan cederanya C.J. Miles (9.1 points), DeMarre Carroll tampaknya akan terus menempati posisi small forward untuk Utah Jazz setelah menjadi starter selama 9 game berturut-turut dimana Jazz memenangkan 7 dari 9 pertandingan tersebut. Carolll akan berperan sebagai role player dengan bermain bertahan dan menjadi opsi terakhir untuk mencetak angka. Bila CJ Miles sanggup bermain, Jazz akan mendapatkan scoring dari posisi ini, namun pemain tahun ke-6 ini tidak konsisten.
Keunggulan: Seri

Power Forward: Dalam 2 tahun terakhir, Tim Duncan (15.4 points, 9.0 rebounds, 2.3 assists, 1.5 blocks) bermain rata-rata dibawah 30 menit untuk pertama kali dalam karirnya. Dengan jumlah menit bermain yang rendah, dan beberapa kali diistirahatkan, diharapkan Duncan akan segar memasuki playoffs.  Tahun lalu rata-rata scoring setelah All Star Break dan Playoff masing-masing adalah 13.6 poin dan 12.7 poin, jauh dibawah rata-rata karirnya. Musim ini, setelah All Star Break rata-rata scoring Duncan adalah 17.1. Spurs berharap Duncan akan mempertahankannya lonjakannya tersebut di Playoffs. Paul Millsap (16.6 points, 8.8 rebounds, 1.8 steals) meskipun undersized (6'7"), adalah salah satu pemain power forward terbaik di NBA sekarang ini. Postur tubuh yang kokoh, ketangkasan tangannya dan gerakan secara horizontal yang cepat membuatnya sebagai salah satu pemain bertahan man-to-man terbaik di posisinya.  Atletisme dan ketangguhan Millsap dapat menjadi masalah buat Spurs, namun karena lebih pendek, diperkirakan bahwa Millsap tidak akan mendapat porsi terbesar menjaga Tim Duncan di series ini, yang jauh lebih tinggi (6'11") dan panjang darinya.
Keunggulan: Seri

Center: Pemain tahun ketiga DeJuan Blair (9.5 points, 5.5 rebounds, .534 field goal percentage) dipercayai menjadi starting center dan meskipun tidak bermain menit layaknya starter (21.3), sangat produktif dalam waktu bermainnya yang singkat. Al Jefferson (19.2 points, 9.6 rebounds, 2.2 assists, 1.7 blocks), pemain yang didatangkan dari Minnesota Timberwolves dua musim lalu melalui trade adalah pemain yang sangat underrated dan kurang mendapat perhatian media massa dan penggemar NBA. Dapat dikatakan, go-to-guy Jazz ini adalah center kedua terbaik di wilayah timur setelah Andrew Bynum. Dengan kemampuan scoring yang efektif di post, Jefferson sedikit menyerupai Duncan. Karena tinggi badan Blair yang undersize (6'7"), kemungkinan besar Blair akan di matchup dengan Millsap dan Duncan akan matchup dengan Jefferson pada series ini.
Keunggulan: Jazz

Bench: Bench Spurs tidak hanya yang terkuat di NBA (41.9 points per game) tapi juga yang paling deep dan masing-masing pemain membawa keterampilan yang unik. Mantan juara 6th Man of the Year, guard/forward Manu Ginobili (12.9 points, 4.4 assists, 1.5 3-point field goal per game) dibantu di backcourt oleh guard/forward Stephen Jackson (8.9 points, 3.9 rebounds, 1.3 steals) yang membawa pengalaman dan basketball IQ tinggi serta keahlian sebagai slasher dan scorer. Combo guard Gary Neal (9.9 points, 2.1 assists, 1.5 3-point field goal per game) dan point guard Patrick Mills (8.9 points, 3.9 rebounds, 1.3 steals) siap menjadi pencetak angka secara instan bila dibutuhkan. Di frontcourt, forward/center Tiago Splitter (9.3 points, 5.2 rebounds, .618 field goal percentage) membawa toughness dan size, forward/center Matt Bonner (6.6 points, 1.6 3-point field goal per game) adalah ahli tembakan jarak jauh dan pemain serba bisa forward/center Boris Diaw (4.7 points, 4.3 rebounds, 2.4 assists) siap menjadi big man playmaker bila dibutuhkan. Untuk Jazz, forward/center Derrick Favors (8.8 points, 6.5 rebounds, 1.0 blocks) melapisi Millsap dan Jefferson sebagai big man ke-3, shooting guard Alec Burks (7.2 points) adalah pemain rookie yang agresif dalam mencetak angka dan point guard kawakan Jamaal Tinsley (3.7 points, 3.3 assists) menjadi back-up Devin Harris sebagai point guard.  Dua pemain kawakan lainnya, swingman Josh Howard (8.7 points, 3.7 rebounds) dan shooting guard Raja Bell (6.4 points, 1.0 3-point field goal per game) yang keduanya belum lama kembali dari cedera, dapat diandalkan apabila pemain muda Jazz struggling. Pemain rookie berpotensi, center Enes Kanter (4.6 points, 4.2 rebounds) sewaktu-waktu dapat diturunkan. Bench Jazz termasuk yang terbaik (#7, 34.5) namun masih tidak sebanding dengan impact yang diberikan oleh Bench Spurs.
Keunggulan: Spurs

Coaching: Sudah hampir dipastikan suatu saat kelak, legenda Gregg Popovich akan terpampang di jajaran pelatih yang memasuki Hall of Fame NBA.  Keberhasilannya memadukan tim kawakan Spurs dengan pemain-pemain muda dan surprisingly, meraih peringkat pertama di Wilayah Barat bisa jadi akan menghasilkan sebuah tambahan hardware Coach of the Year untuk Coach Pop.  Namun, hardware yang diincarkan Coach Pop adalah piala O'Brien kelimanya, setelah berhasil menjadi juara NBA di tahun '99, '03, '05 dan '07.  Pelatih yang paling sukses memaksimalisasi setiap pemain ke dalam sistemnya ini adalah juga master-nya dalam X's dan O's (game plan dan play calling). Tyrone Corbin, mantan pemain dan asisten pelatih Utah Jazz yang sejak pertengahan musim lalu menggantikan pelatih legendaris Jerry Sloan sebagai pelatih utama untuk pertama kalinya akan mendapatkan pengalaman sebagai head coach di playoff.  Setelah gagal lolos ke babak playoff musim lalu, di musim penuh pertamanya, Corbin berprestasi mengangkat tim Utah Jazz yang kehilangan pemain bintang Deron Williams ke peringkat playoff terakhir di Wilayah Barat. Serupa dengan Popovich, Corbin memaksimalisasi pemain veteran dengan pemain-pemain muda dan akan menjadi pertimbangan sebagai Coach of the Year. Namun kesamaan berakhir disitu, karena pengalaman, prestasi dan kejayaan Popovich tidak tertandingi.
Keunggulan: Spurs

Kesimpulan: Musim lalu, Spurs sebagai tim peringkat pertama di Wilayah Barat dipertemukan dengan tim muda dan atletis peringkat terbawah bernama Memphis Grizzlies dan tidak diduga mengalami kekalahan 4-2. Musim ini situasinya hampir serupa, dimana sebagai tim peringkat pertama bertemu dengan tim Utah Jazz yang muda dan atletis. Apakah hasilnya akan sama?  Penggemar Spurs akan mengharapkan mereka sudah belajar dari kejadian musim sebelumnya dan dapat melewati ujian pertama mencapai gelar juara kelimanya dibawah Popovich.

Prediksi
Ichank Nasutionkontributor Keep It NBA: Spurs 4-1
Rangga Sobirankontributor Keep It NBA: Spurs 4-1

No comments:

Post a Comment