Saturday, April 28, 2012

Catatan Playoff Keep It NBA:
First Round Preview | Chicago Bulls vs. Philadelphia 76ers

By Rangga Sobiran, KeepItNBA contributor




Chicago Bulls


Overall W/L Record: 50 – 16
Rank #1 Central Division
Rank #1 Eastern Conference

Home W/L Record: 26 – 7
Away W/L Record: 24 – 9



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 96.3 (Rank #18)
  • Field Goal Percentage: 0.452 (Rank #12)
  • 3-Point Made Per Game: 6.7 (Rank #17)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.375 (Rank #4)
  • Free Throws Made Per Game: 15.2 (Rank #27)
  • Free Throws Percentage: 0.722 (Rank #21)
  • Opponents Points Per Game: 88.2 (Rank #1)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.421 (Rank #2)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 4.6 (Rank #1)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.325 (Rank #3)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 14.3 (Rank #3)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Luol Deng - 39.2 minutes
  • Points Per Game: Derrick Rose - 21.9 points
  • Rebounds Per Game: Joakim Noah - 9.8 rebounds
  • Assists Per Game: Derrick Rose - 7.9 assists
  • Blocks Per Game: Joakim Noah - 1.4 blocks
  • Steals Per Game: Ronnie Brewer - 1.1 steals
  • Field Goal Percentage: Carlos Boozer - 0.532
  • 3-Point Percentage: Kyle Korver - 0.435

Notable Strength:

Tim asuhan pelatih defensive-minded Tom Thibodeau dapat dikatakan sebagai tim bertahan dan rebounding terbaik di NBA dengan statistik perolehan angka lawan paling rendah (88.2 points per game), persentase field goal lawan nomor dua terendah (.421), jumlah blok ke-3 terbanyak (5.9 per game), offensive rebound terbanyak (13.9 per game), total rebound terbanyak (46.7 per game), serta rebound differential (selisih rebound tim vs. rebound lawan) terbaik di NBA (6.7 rebound per game). Pertahanan perimeter Bulls juga dapat dikatakan yang terkuat didukung jumlah tembakan 3-angka paling sedikit, baik yang berhasil dicetak (4.6 3-angka per game) maupun yang di attempt (14.2 per game) oleh lawan serta persentase 3-angka lawan ke-3 terendah (.325).

Dari segi offense, Bulls termasuk tim yang terbaik dalam persentase tembakan 3-angka, (#4, .375), mengoper bola (#5, 23.1 assist per game) dan menjaga possession (#6, 13.4 turnover per game). Bulls juga merupakan tim dengan rekor kemenangan away terbaik di NBA (24-9), hal yang sangat mendukung apabila sewaktu-waktu mengalami kekalahan di pertandingan home dan harus mengejar ketinggalan di pertandingan away.

Notable Weakness:

Sebagai tim yang dikenal memiliki defense yang tangguh, satu kekurangan dari pertahanan Bulls adalah lemahnya mencuri bola (#24, 6.9 steal per game) dan jumlah turnover musuh yang tidak banyak (#3 terendah, 12.6 turnover per game).  Namun hal ini dapat dimengerti karena Thibodeau lebih menekankan kepada defense yang solid dan tidak gambling mencuri bola. Dari segi offense, kelemahan paling menonjol Bulls adalah tembakan free throw. Dengan persentase free throw ke-4 terendah (.722), Bulls sepertinya tidak agresif mencari easy points dari garis free throw didukung oleh jumlah free throw attempt yang tidak banyak (#7 terendah, 21.1 free throw attempt per game) dan free throw yang masuk (#4 terendah, 15.2 free throw make per game).

Philadelphia 76ers


Overall W/L Record: 35 – 31
Rank #3 Atlantic Division
Rank #8 Eastern Conference

Home W/L Record: 19 – 14
Away W/L Record: 16 – 17



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 93.6 (Rank #1)
  • Field Goal Percentage: 0.448 (Rank #15)
  • 3-Point Made Per Game: 5.3 (Rank #24)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.362 (Rank #8)
  • Free Throw Made Per Game: 13.5 (Rank #30)
  • Free Throw Percentage: 0.742 (Rank #22)
  • Opponents Points Per Game: 89.4 (Rank #3)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.427 (Rank #4)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 5.4 (Rank #3)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.334 (Rank #6)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 15.4 (Rank #4)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Andre Iguodala - 35.3 minutes
  • Points Per Game: Louis Williams - 14.9 points
  • Rebounds Per Game: Spencer Hawes - 7.3 rebounds
  • Assists Per Game: Andre Iguodala - 5.5 assists
  • Blocks Per Game: Elton Brand - 1.6 blocks
  • Steals Per Game: Andre Iguodala - 1.7 steals
  • Field Goal Percentage: Thaddeus Young - 0.507
  • 3-Point Percentage: Andre Iguodala - 0.394

Notable Strength:

Sixers adalah salah satu tim bertahan terbaik setelah Bulls, didukung perolehan angka musuh ke-3 terendah (89.4 poin per game) dan persentase field goal lawan ke-3 terendah (.427). Juga tidak jauh dibawah Bulls, pertahanan perimeter Sixers cukup kuat dilihat jumlah tembakan 3-angka yang berhasil dicetak (#3 terendah, 5.4 3-angka per game) dan yang di attempt (#2 terendah, 16.2 per game) oleh lawan serta persentase 3-angka lawan ke-6 terendah (.334).

Dari segi penyerangan, Sixers adalah tim yang sangat teliti dalam menjaga bola (10.7 turnover per game) dengan hampir 2 turnover per game lebih sedikit dari tim kedua terbaik dan jumlah steal lawan terkecil (5.9 steal per game).

Notable Weakness:

Berbeda dengan Bulls sebagai tim yang juga defensive-minded, Sixers kurang disiplin dalam mengontrol rebound lawan. Jumlah defensive rebound lawan Sixers ke-2 terbanyak (33.1 defensive rebound per game) dan total rebound ke-6 terbanyak (43.7 total rebound per game).

Pada sisi offense, fokus terhadap menjaga bola dan tidak melakukan turnover juga menjadikan Sixers suatu tim yang tidak agresif dalam melakukan penyerangan ke ring basket lawan. Dengan jumlah tembakan paling sedikit di wilayah ring (21.1 attempt per game), jumlah free throw attempt terburuk (18.2 free throw attempt per game) dan jumlah free throw masuk terburuk (13.5 free throw make per game) serta jumlah pelanggaran yang dilakukan lawan paling sedikit (16.2 foul per game), Sixers tidak dapat memperoleh easy points dari free throw line dan tidak menantang interior defense lawan.

Match-up Analysis

Regular Season Series (Chicago Bulls 2 – Philadelphia 76ers 1)
  • Game 1: Chicago Bulls 82 – Philadelphia 76ers 98
  • Game 2: Chicago Bulls 96 – Philadelphia 76ers 91
  • Game 3: Philadelphia 76ers 80 – Chicago Bulls 89

Point Guard: Dua pertanyaan yang paling penting adalah, “Apakah Derrick Rose sudah benar-benar pulih?” dan “Berapa lama Chicago Bulls harus menunggu sampai Derrick Rose bisa kembali ke level permainannya di awal musim?”. Jujur saja, tanpa Derrick Rose (21.9 points, 3.4 rebounds, 7.9 assists) mampu bermain seratus persen, kans Chicago Bulls untuk menjadi juara sangat kecil. Match-up dengan Jrue Holiday (13.5 points, 3.3 rebounds, 4.5 assists) akan menjadi ujian pertama bagi Rose dalam usahanya mendapatkan form lamanya kembali. Holiday adalah point guard yang memiliki advantage dari segi size terhadap Rose (Holiday 6’4”; Rose 6’3”) dan Holiday akan mencoba menekan Rose dengan physical man-to-man defense untuk merusak ritme permainan Rose mengingat kecepatan dan explosiveness Rose belum pulilh. Sebagai scorer, Holiday bukan pemain yang spesial; pemain lulusan UCLA ini punya keahlian dalam melakukan penetrasi dan memiliki tembakan 3-point yang solid, tetapi bukan pemain yang dapat mendominasi permainan seperti Rose. Holiday akan memberikan Rose kesulitan di awal-awal series, tetapi Rose akan kembali mendominasi setelah kembali menemukan ritme permainan setelah bermain 2 atau 3 games.
Keunggulan: Bulls

Shooting Guard: Rip Hamilton (11.6 points, 2.4 rebounds, 3.0 assists) banyak mengalami cedera pada musim ini dan baru sempat bermain sebanyak 28 games sejak  bergabung dengan Bulls. Titik cerahnya adalah sejak bergabung kembali dengan tim di bulan April, Hamilton menunjukkan performa yang solid (12.1 points, 2.3 rebounds, 2.9 assists, .451 field goal percentage, .440 3-point field goal percentage, di bulan April). Hamilton diharapkan dapat memperbaiki kelemahan Bulls di posisi shooting guard yang tahun lalu harus mengandalkan journeyman Keith Bogans yang kuat sebagai defender tetapi sangat terbatas dari segi offense. Ciri khas permainan Hamilton adalah dalam melakukan pergerakan tanpa bola menggunakan screen untuk mencari celah untuk menembakkan medium-range shot andalannya; Hamilton juga akan membantu Derrick Rose dalam melakukan playmaking mengandalkan basketball IQ-nya yang tinggi dan passing skill yang underrated. Hamilton akan di-challenge oleh Evan Turner (9.4 points, 5.8 rebounds, 2.8 assists), yang beberapa hari lalu secara tidak langsung menyatakan tantangan terhadap Bulls setelah mengatakan pada media, “We will be able to compete well against Chicago and have an opportunity to win the series”. Ini bukan yang pertama kali Bulls menerima pernyataan tantangan dari kubu lawan, tahun lalu Danny Granger menjadi sasaran cemoohan pendukung Bulls dengan pernyataan yang mirip. Turner adalah pemain versatile yang posisi naturalnya adalah small forward, tetapi memiliki kemampuan bermain sebagai playmaker dengan ball-handling dan passing skill layaknya pemain guard. Turner juga merupakan rebounder yang bagus untuk pemain seukurannya. Kelemahan Turner adalah shooting yang buruk; terutama 3-point shooting. Menghadapi interior defense Bulls yang kokoh, Turner akan mengalami kesulitan dalam melakukan penetrasi andalannya dan Bulls akan memaksa Turner untuk menembak dari jarak jauh. Melawan Hamilton, Turner harus bersiap untuk mengejar Hamilton berlari melewati screen sepanjang pertandingan, tugas yang tidak mudah dan merupakan salah satu hal yang tidak disukai banyak pemain yang pernah menjaga Hamilton, salah satunya adalah Dwyane Wade. 
Keunggulan: Bulls

Small Forward: Luol Deng (15.3 points, 6.5 rebounds, 2.9 assists, 1.0 steals) dan Andre Iguodala (12.4 points, 6.1 rebounds, 5.5 assists, 1.7 steals) di draft pada tahun yang sama (2004) dan pada tahun ini sama-sama untuk pertama kalinya dipilih menjadi All-Star. Dari segi statistik Deng dan Iguodala mengalami penurunan dalam kategori scoring tetapi kedua pemain ini step-up dari segi defense dan leadership. Iguodala akan bermain sebagai co-playmaker bersama Jrue Holiday dan akan menjadi tugas Deng untuk membatasi kreatifitas Iguodala. Iguodala kemungkinan tidak akan full-time menjaga Deng, Iguodala adalah salah satu man-to-man defender terbaik NBA yang sering ditugaskan menjaga pemain-pemain guard terbaik seperti Dwyane Wade dan Kobe Bryant; pada series ini coach Doug Collins kemungkinan akan menginstruksikan Iguodala untuk menjaga Derrick Rose atau Rip Hamilton tergantung situasi. Peran Deng dan Iguodala sama-sama penting dan dua-duanya akan memberikan impact pada pertandingan lebih dari sekedar hasil head-to-head match-up di antara mereka.
Keunggulan: Seri

Power Forward: Elton Brand (11.0 points, 7.2 rebounds, .494 field goal percentage) adalah match-up yang cocok untuk Carlos Boozer (15.0 points, 8.5 rebounds, .532 field goal percentage) dari segi size (dua-duanya 6’9”) dan gaya bermain. Tergantung dari tempo permainan yang akan dimainkan kedua tim, apabila kedua tim memutuskan untuk bermain dengan tempo cepat, kemungkinan Brand dan Boozer tidak akan terlalu efektif; coach Collins akan lebih memilih memainkan Thaddeus Young dan coach Thibodeau akan meng-counter dengan Taj Gibson. Tetapi dalam tempo permainan pelan mengandalkan half-court set, Boozer akan menunjukkan keunggulannya sebagai low-post scorer.
Keunggulan: Bulls

Center: satu lagi kasus dua pemain yang di-draft pada tahun yang sama (2007): Joakim Noah (10.2 points, 9.8 rebounds, 2.5 assists, 1.4 blocks, .508 field goal percentage) dan Spencer Hawes (9.6 points, 7.3 rebounds, 2.6 assists, 1.3 blocks, .489 field goal percentage). Sebelum mengalami cedera di pertengahan musim, Hawes bermain sangat baik. Tetapi setelah kembali dari cedera, Hawes belum mampu bermain sebaik di awal musim. Sebaliknya, Joakim Noah memulai musim reguler dengan performa yang buruk dan tampak kurang bugar. Namun permainannya mulai mencapai titik tertinggi sejak bulan Februari. Noah tidak akan menyulitkan Hawes dari segi offense, karena Noah tidak dapat berbuat banyak selain melakukan tip-in dan sesekali meluncurkan tembakan tornado khas-nya. Tetapi Noah yang selalu bermain dengan penuh energi akan sulit untuk ditandingi dalam mengejar loose ball atau saat berebut rebound. Yang menarik dari kedua pemain ini adalah, Noah dan Hawes sama-sama memiliki kemampuan passing di atas rata-rata kebanyakan center NBA; kedua pemain ini akan sering muncul di high-post untuk menjalankan mini offensive set. Noah yang tahun ini bebas cedera dan mampu menjaga form lebih unggul dalam memulai series ini.
Keunggulan: Bulls

Bench: Bulls berhasil memenangkan banyak pertandingan tanpa Derrick Rose; alasannya adalah bench yang deep dan pemain yang mampu menjalankan perannya masing-masing dengan baik; point guard CJ Watson (9.7 points, 4.1 assists, .393 3-point field goal percentage) yang mampu menjalankan peran sebagai playmaker (dan big-shot maker); power forward Taj Gibson (7.7 points, 5.3 rebounds, 1.3 blocks) dan center Omer Asik (3.1 points, 5.3 rebounds, 1.0 blocks), dua key defensive players yang selalu dimainkan saat Bulls membutuhkan defensive stop; shooting guard Ronnie Brewer (6.9 points, 3.5 rebounds, 2.1 assists, 1.1 steals) perimeter defender yang handal dalam permainan fastbreak; small forward Kyle Korver (8.1 points, 1.8 3-points made per game, .435 3-points field goal percentage), shooter yang grafik permainannya semakin meningkat di akhir musim; dan point guard John Lucas III (7.5 points, 2.2 assists, .399 3-points field goal percentage) yang mengejutkan pengamat NBA dengan kemampuannya mencetak angka saat menggantikan Derrick Rose yang cedera. Berbeda dengan Bulls, rotasi cadangan Sixers tidak deep seperti Bulls, tetapi dua dari tiga top scorer Sixers adalah pemain cadangan: combo guard Lou Williams (14.9 points, 2.4 rebounds, 3.5 assists, .362 3-point field goal percentage) dan small forward Thaddeus Young (12.8 points, 5.2 rebounds, .507 field goal percentage). Selain itu Sixers juga memiliki shooter Jodie Meeks (8.4 points, .365 3-point field goal percentage) dan forward/center Nikola Vucevic (5.6 points, 4.8 rebounds). Walaupun rotasi Bulls lebih deep, biasanya untuk pertandingan Playoff rotasi pemain akan lebih kecil dibandingkan pertandingan musim reguler; karena pada babak Playoff terdapat waktu istirahat yang cukup di antara pertandingan sehingga pemain bisa dimainkan lebih lama. Faktor ini bisa menguntungkan Sixers yang sepanjang musim sudah terbiasa dengan rotasi pendek mengandalkan tujuh pemain. Tetapi kelemahan dari bench Sixers adalah profil dan skill set pemain yang mereka miliki terlalu mirip antara satu sama lain. Pemain cadangan Bulls lebih beragam sehingga mampu menciptakan lebih banyak mismatch.
Keunggulan: Bulls

Coaching: Tom Thibodeau pada musim ini kembali berhasil melatih Bulls hingga mencapai rekor terbaik di NBA; hebatnya lagi pencapaian ini dihasilkan tanpa harus mengandalkan Derrick Rose yang absen di 27 pertandingan. Doug Collins adalah kandidat kuat pemenang Coach of the Year di awal musim sebelum Sixers mengalami kekalahan demi kekalahan yang membuat Sixers merosot dari posisi 3 wilayah Timur di awal musim hingga menjadi posisi 8 di akhir musim. Walaupun begitu, Collins adalah pelatih yang pintar dan mampu melakukan penyesuaian terutama pada babak playoff dimana setiap tim memiliki kesempatan untuk mepelajari permainan tim lawan secara lebih intensif. Collins juga memiliki emotional connection dengan tim Philadelphia 76ers dimana Collins pernah menjadi pemain andalan selama delapan tahun di era 70-an dan berhasil membawa 76ers masuk ke babak final dua kali; Collins akan berusaha keras memberikan yang terbaik bagi kota Philadelphia. Pertandingan ini akan menjadi pertarungan adu taktik yang sengit antara dua pelatih yang punya ilmu dan passion sangat tinggi dalam kepelatihan dan permainan basket.
Keunggulan: Seri

Kesimpulan: Chicago Bulls adalah tim yang lebih lengkap dari Philadelphia 76ers dari segala segi. Tidak ada alasan Chicago Bulls tidak dapat memenangkan series ini dengan atau tanpa Derrick Rose bermain seratus persen. Sepanjang musim reguler Bulls sudah membuktikan bahwa tim ini lebih dari sekedar mengandalkan Derrick Rose untuk meraih kemenangan. Sangat kecil kemungkinan Sixers dapat melakukan upset.

Prediksi
Rangga Sobiran, kontributor Keep It NBA: Bulls 4-1
Ichank Nasution, kontributor Keep It NBA: Bulls 4-1

No comments:

Post a Comment