Friday, May 4, 2012

Catatan Playoff Keep It NBA:
First Round Preview | Los Angeles Clippers vs. Memphis Grizzlies

By Ichank Nasution, KeepItNBA contributor




Los Angeles Clippers


Overall W/L Record: 40 – 26
Rank #2 Pacific Division
Rank #4 Western Conference

Home W/L Record: 24 – 9
Away W/L Record: 16 – 17



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 97.6 (Rank #14)
  • Field Goal Percentage: 0.455 (Rank #10)
  • 3-Point Made Per Game: 7.8 (Rank #4)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.357 (Rank #12)
  • Free Throws Made Per Game: 18.2 (Rank #8)
  • Free Throws Percentage: 0.680 (Rank #29)
  • Opponents Points Per Game: 95.0 (Rank #13)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.447 (Rank #14)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 7.0 (Rank #26)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.365 (Rank #27)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 19.0 (Rank #27)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Chris Paul - 36.2 minutes
  • Points Per Game: Blake Griffin - 20.7 points
  • Rebounds Per Game: Blake Griffin - 10.9 rebounds
  • Assists Per Game: Chris Paul  - 9.1 assists
  • Blocks Per Game: DeAndre Jordan - 2.1 blocks
  • Steals Per Game: Chris Paul - 2.5 steals
  • Field Goal Percentage: Blake Griffin - 0.549
  • 3-Point Percentage: Mo Williams - 0.389

Notable Strength:

Los Angeles Clippers adalah tim yang mengandalkan tembakan jarak jauh terlihat dari jumlah tembakan 3-angka yang di-attempt (#5, 21.8 3-point field goal attempts), maupun yang berhasil dimasukkan (#5, 7.8 3-point field goal makes).  Diatur oleh point guard superstar Chris Paul, serangan Clippers terkontrol dan baik dalam mengendalikan turnover (#2 terkecil, 12.4 turnovers per game).  Dengan mengambil offensive rebound yang cukup banyak (#8, 12.1 offensive rebounds per game), Clippers banyak mendapatkan kesempatan mencetak angka melalui 2nd chance points.

Dalam pertahanan, Clippers mahir mencuri bola lawan (#5, 8.4 steals per game), dan jarang memberikan kesempatan lawan mengambil tembakan di lapangan (#1 terendah, 77.2 field goal attempts per game) dan memasukkan tembakan-tembakan tersebut (#5, 34.5 field goals made per game).

Notable Weakness:

Kelemahan utama Clippers adalah persentase tembakan free throw (#1 terburuk, .680 free throw percentage).  Lemahnya Blake Griffin dalam mengkonversi tembakan free throw (.521 free throw percentage) adalah faktor utama rendahnya persentase free throw Clippers.

Dari sisi bertahan, Clippers banyak memiliki kelemahan. Clippers banyak melakukan pelanggaran (#6 terbanyak, 21.2 fouls per game), yang mengakibatkan banyaknya jumlah free throw attempt untuk lawan (#4, 25.4 free throw attempts per game).  Clippers juga lemah dalam menjaga garis three point terlihat dari jumlah tembakan yang dilemparkan oleh lawan (#8, 19.1 three point attempts per game) dan dikonversikan (#5, 7.0 free throw attempts per game).

Memphis Grizzlies


Overall W/L Record: 41 – 25
Rank #2 Southwest Division
Rank #4 Western Conference

Home W/L Record: 26 – 7
Away W/L Record: 15 – 18



Regular Season Team Stats
  • Points Per Game: 95.0 (Rank #20)
  • Field Goal Percentage: 0.447 (Rank #16)
  • 3-Point Made Per Game: 4.2 (Rank #27)
  • 3-Point Field Goal Percentage: 0.326 (Rank #26)
  • Free Throw Made Per Game: 17.3 (Rank #10)
  • Free Throw Percentage: 0.759 (Rank #13)
  • Opponents Points Per Game: 93.0 (Rank #5)
  • Opponents Field Goal Percentage: 0.444 (Rank #11)
  • Opponents 3-Point Made Per Game: 6.3 (Rank #12)
  • Opponents 3-Point Field Goal Percentage: 0.345 (Rank #11)
  • Opponents Free Throw Made Per Game: 17.6 (Rank #21)

Regular Season Team Leaders
  • Minutes Per Game: Rudy Gay - 37.1 minutes
  • Points Per Game: Rudy Gay - 19.0 points
  • Rebounds Per Game: Marc Gasol - 8.9 rebounds
  • Assists Per Game: Mike Conley - 6.5 assists
  • Blocks Per Game: Marc Gasol - 1.9 blocks
  • Steals Per Game: Mike Conley - 2.2 steals
  • Field Goal Percentage: Marc Gasol - 0.482
  • 3-Point Percentage: Mike Conley - 0.377

Notable Strength:

Dalam segi bertahan, Grizzlies adalah tim yang paling berhasil memaksa tim lawan melakukan turnover (#1, 16.3 turnovers per game), salah satu alasannya adalah karena Grizzlies mahir mencuri bola lawan (#1, 9.6 steals per game). Selain itu, tim Grizzlies yang defensive minded ini banyak memblok tembakan lawan (#9, 5.2 blocks per game)

Grizzlies tidak punya banyak kelebihan yang menonjol dari sisi offense, namun melalui kemampuan merebut offensive rebound yang banyak (#6, 12.6 offensive rebounds per game) banyak mendapatkan kesempatan untuk second chance points.

Notable Weakness:

Kelemahan Grizzlies adalah dalam menembak jarak jauh, dilihat dari sedikitnya jumlah tembakan 3-angka yang berhasil dicetak (#27, 4.2 three-pointers per game) dan persentase 3-angka (#25, .363). Grizzlies juga kurang baik dalam sharing bola, terlihat dari jumlah assists secara tim yang rendah (#24, 19.6 assists per game).  Meskipun Grizzlies banyak mendapatkan offensive rebound, Grizzlies lemah dalam menjaga rebound sendiri (#26, 29.5 defensive rebounds per game).

Match-up Analysis

Regular Season Series (Los Angeles Clippers 2 – Memphis Grizzlies 1)
  • Game 1: Memphis Grizzlies 91 –  Los Angeles Clippers 93
  • Game 2:   Memphis Grizzlies  85 –   Los Angeles Clippers 101
  • Game 3:  Los Angeles Clippers 85 –   Memphis Grizzlies  94


Point Guard: Kehadiran Chris Paul (19.8 points, 3.6 rebounds, 9.1 assists, 2.5 steals) secara seketika membuat Clippers menjadi tim yang relevan untuk diperbincangkan di wilayah barat yang sangat kompetitif.  Tidak hanya sebagai pemain yang dapat mengangkat level permainan kawan satu tim, Paul dapat sewaktu-waktu mengangkat level permainnya sendiri dengan men-take over pertandingan sendirian bila dibutuhkan. Mike Conley (12.7 points, 6.5 assists, 2.2 steals) tidak terlalu atletis, tidak terlalu offensive minded dan permainannya tidak terlalu flashy. Mungkin karena hal itulah dia tidak terlalu sering diperbincangkan dalam diskusi point guard terbaik di NBA. Namun sudah beberapa tahun terakhir Conley membawa kestabilan dalam mengatur serangan Grizzlies dan di sisi bertahan, termasuk pemain yang paling mahir mencuri bola lawan.
Keunggulan: Clippers

Shooting Guard: Menggantikan mantan juara NBA Chauncey Billups yang musimnya harus berakhir cepat karena cedera achilles adalah Randy Foye (11.0 points, 2.2 assists, 2.0 3-point field goals). Foye, yang semasa karirnya selalu bermain di tim dibawah rata-rata, musim ini menemukan keahliannya sebagai spot up shooter. Pada bulan April, Foye memanas dengan rataan 15.2 poin dan 3.1 3-angka; tidak heran kalau seringkali Foye menjadi target utama Chris Paul di belakang garis 3-angka. Bila Foye bisa konsisten menjadi scorer ke-3, akan sangat membantu kans Clippers di playoffs.  Bisa jadi kebetulan, bisa jadi tidak, semenjak Tony Allen (9.8 points, 4.0 rebounds, 1.8 steals) dipasang menjadi starting shooting guard, persentase kemenangan Grizzlies mendekati 63 persen. Allen adalah pemain yang selalu bermain dengan upaya maksimal di setiap possession, terutama di sisi pertahanan. Kemampuannya untuk menyulitkan lawan dalam melakukan serangan dengan cara  “menempel” lawannya ini membuatnya dikenal sebagai salah satu perimeter defender dan man-to-man defender terbaik di NBA. Oleh karena itu, Allen dipercaya menjaga scorer terbaik lawan, baik itu pemain point guard, shooting guard ataupun small forward.
Keunggulan: Seri

Small Forward: Caron Butler (11.0 points, 3.7 rebounds, 1.5 3-point field goals), pemain solid yang sudah 9 tahun bermain di NBA ini tidak asing lagi menjadi supporting player pemain superstar. Sebelum bermain dengan Chris Paul, Butler telah bermain dengan Dwyane Wade, Kobe Bryant, Gilbert Arenas, dan Dirk Nowitzki.  Skill setnya yang beragam baik dari sisi offense maupun defense membuatnya cocok dipasangkan sebagi pemain supporting. Setelah mengalami cedera bahu musim lalu, Rudy Gay (19.0 points, 6.4 rebounds, 1.5 steals) tidak dapat memperkuat Grizzlies di playoffs.  Tidak disangka, Grizzlies dengan dapat mengalahkan San Antonio Spurs di babak pertama dan bertahan melawan Oklahoma City Thunder sampai game ke-7 di babak berikutnya. Kali ini, Gay akan membawa permainan super atletisnya didukung length yang sebanding pemain center dan scoring yang clutch untuk pertama kalinya di playoffs.
Keunggulan: Grizzlies

Power Forward: Belum genap dua tahun, Blake Griffin (20.7 points, 10.9 rebounds, 3.2 assists) sudah berhasil membuat penggemar NBA dan kolega lainnya di NBA menganga dan terpesona lebih banyak dari pemain-pemain lain sepanjang karirnya. Pemain yang super atletis dan gemar memperagakan dunk-dunk dahsyat ini semakin mengasah skillnya sehingga menjadi pemain yang lebih komplit. Selain ancaman bermain above the rim, Blake cukup pandai mencetak angka dibawah ring dan kemampuan tembakan mid range-nya pun harus dihargai. Pemain big man yang kemampuannya tidak pernah diragukan, Zach Randolph (11.6 points, 8.0 rebounds), sepanjang karirnya dianggap sebagai pemain berbakat tetapi egois, tidak dewasa dan tidak pernah bisa menghindari masalah di luar lapangan. Namun semenjak bergabung di Grizzlies, Randolph menunjukkan bahwa ia dapat menjadi pemimpin yang unselfish dan bertabiat baik di luar lapangan. Permainan Randolph yang spektakuler di playoffs musim lalu adalah salah satu alasan mengapa Grizzlies dapat mengalahkan Spurs dan kompetitif melawan Thunder. Musim ini Randolph telah mengalami cedera jangka panjang sehingga saat ini masih sedang menaikkan permainannya ke level seperti musim lalu.
Keunggulan: Clippers

Center: Sama halnya dengan Griffin, DeAndre Jordan (7.4 points, 8.3 rebounds, 2.0 blocks) adalah big man yang super atletis dan banyak melakukan slam dunk yang spektakuler. Kemampuan offense-nya yang terbatas, dimana sebagian besar poinnya dihasilkan dari passing teammate atau kesempatan oportunis, Jordan lebih dikenal sebagai shotblocker ganas yang membuat lawan berpikir dua kali dalam melakukan tembakan di dekat ring. Namun Jordan bukan one-on-one defensive player yang hebat dan seringkali kurang disiplin dalam melakukan personal foul sehingga seringkali mengalami foul trouble. Beberapa tahun lalu, sebelum bermain satu game pun di NBA, banyak yang menyangka bahwa Marc Gasol (14.6 points, 8.9 rebounds, 3.1 assists, 1.0 steals, 1.9 blocks) tidak akan mendekati kehebatan Pau Gasol. Namun perlahan-lahan, dari tahun ke tahun Marc membuktikan bahwa ia tidak jauh dibawah Pau, dan dengan meraih undangan All Star pertamanya disaat Pau tidak menjadi All Star, bisa dikatakan Marc sudah mengejar dan mungkin melewati abangnya. Dengan cederanya Randolph, Gasol diharapkan dapat step up dan dia telah melebihi ekspektasi siapapun.
Keunggulan: Grizzlies

Bench: Secara keseluruhan bench Clippers tidak terlalu menonjol di musim reguler, dimana produksi angkanya adalah kelima terendah (25.7 bench points per game)  Combo guard Mo Williams (13.2 points, 3.1 assists, 1.8 3-point field goals) sebagai pencetak angka instan yang streaky didampingi oleh forward/center Kenyon Martin (5.2 points, 4.3 rebounds, 1.0 blocks) sebagai interior defensive player yang dapat diandalakan, guard/forward Nick Young (9.7 points, 1.4 3-point field goals) sebagai streaky shooter yang dapat panas dan dingin sewaktu-waktu, forward/center Reggie Evans (4.8 rebounds) sebagai spesialis rebounder dan hustle player, Bobby Simmons (2.9 points) yang melapisi posisi shooting guard dan small forward, serta point guard Eric Bledsoe (3.3 points), pemain muda yang diandalkan atletismenya dan kemampuan melakukan penetrasi ke ringBench Grizzlies tidak begitu luar biasa namun berisi pemain-pemain yang diandalkan perannya sebagai pemain bench.  Salah satunya adalah shooting guard OJ Mayo (12.6 points, 2.6 assists, 1.5 3-point field goals per game), mantan pemain starter yang dipercaya memberikan scoring punch dari bench, forward/center Marreese Speights (8.8 points, 6.2 rebounds), big man ke-3 yang offensive-minded, forward Dante Cunningham (5.2 points, 3.8 rebounds) yang akan membackup kedua posisi forward serta combo guard Gilbert Arenas (4.2 points) yang sewaktu-waktu masih bisa memanas melakukan tembakan jarak jauh.
Keunggulan: Seri


Coaching: Di musim keduanya sebagai pelatih Clippers, Vinny Del Negro menunjukkan peningkatan persentase kemenangan dari .390 (32-50) menjadi .606 (40-26). Walaupun keberhasilan ini sebagian besar adalah peran dari point guard superstar Chris Paul, Del Negro berhasil melalui fase kekalahan pada pertengahan musim dimana santer diberitakan Del Negro akan dipecat. Semenjak menjadi pelatih utama Grizzlies tahun 2009, Lionel Hollins mengembangkan Grizzlies dengan sangat baik dan dari tahun ke mengasuh Grizzlies menjadi tim yang berbahaya dari sisi tahun selalu meningkatkan rekor kemenangan Grizzlies. Tidak hanya mengasuh Grizzlies menjadi tim yang berbahaya dari sisi offense, tetapi juga dari sisi defense.
Keunggulan: Grizzlies

Kesimpulan: Pertarungan antara peringkat empat dan lima ini dapat dipastikan akan sangat sengit.  Kedua tim secara keseluruhan cukup seri, dan dua pemain terbaik terdapat di kubu Clippers, tentunya Chris Paul dan Blake Griffin. Namun keunggulan karena home court advantage, defensive minded dan pengalaman di playoffs akan memberikan Grizzlies advantage untuk mengalahkan Clippers.

Prediksi
Ichank Nasutionkontributor Keep It NBA: Grizzlies 4-3
Rangga Sobirankontributor Keep It NBA: Grizzlies 4-2

No comments:

Post a Comment